Luwu – Warga Desa Salupao, Kecamatan Lamasi Timur, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, mengeluhkan kondisi jalan yang rusak parah dan tak kunjung diaspal selama puluhan tahun. Kerusakan makin parah saat musim hujan, menyulitkan aktivitas warga yang bergantung pada jalur ini sebagai akses utama antar desa.
Berdasarkan informasi dhimpun, kondisi jalan yang menghubungkan Desa Salujambu–Salupao–To’lemo tersebut hanya ditimbun kerikil seadanya. Itupun tidak rutin. Setiap hari dilalui mobil tongkang pengangkut pasir.
“Aspal terakhir kali menyentuh jalan ini pada tahun 1998, meski pernah ada pengaspalan sekitar tahun 2014, namun hanya sepanjang 500 meter dari perbatasan Desa Seriti dan Salupao,” ujar salah satu warga Desa Salupao pada Sabtu (3/5/2025).
Menurut warga sekitar, jalan masih bisa dilalui, tapi sangat berisiko apalagi saat hujan. Ia menyarankan agar warga luar tidak melintas ke Salupao jika tidak ada keperluan mendesak.
” Jangan mki dulu ke salupao kalau nda ada keperluan mendesak ta’, sessa jaki sessa juga kendaraan ta’ , ” ungkapnya.
Warga menyayangkan minimnya perhatian pemerintah terhadap infrastruktur di desanya. Ia menilai Desa Salupao hanya menjadi sorotan saat momen kampanye, bukan sebagai prioritas pembangunan.
“Setiap kampanye datang bawa janji, tapi setelah itu tidak ada realisasi. Kami hanya desa kecil, tapi kami juga punya harapan,” katanya.
Warga berharap pemerintah segera turun tangan memperbaiki akses jalan yang sudah puluhan tahun dibiarkan rusak. Selain demi keselamatan, juga untuk mendukung kelancaran aktivitas warga.