Luwu Utara – Banjir di Kecamatan Malangke, Kabupaten Luwu Utara, Sulsel, terus meningkat akibat tingginya intensitas hujan yang berlangsung cukup lama. Kondisi ini semakin mengkhawatirkan warga, terutama jika tanggul Sungai Baliase yang jebol tidak segera diperbaiki.
“Volume air semakin bertambah sekarang. Entah seperti apa kondisi rumah warga saat musim hujan pada Maret dan April nanti jika tanggul Sungai Baliase yang jebol tidak segera ditangani,” kata Irfan, salah satu warga Kecamatan Malangke yang terdampak banjir, kepada Walmaspos.com, Sabtu (1/2/2025).
Ia menambahkan, kenaikan volume air disebabkan oleh curah hujan yang cukup deras di daerah hulu, khususnya di kawasan pegunungan Masamba, Luwu Utara.
“Hujan deras di hulu Pegunungan Masamba membuat volume air semakin bertambah di wilayah Kecamatan Malangke,” ungkapnya.
Irfan juga menjelaskan bahwa aliran air dari Sungai Baliase, Sungai Masamba, serta anak Sungai Sabbang masuk ke Kecamatan Malangke melalui Dusun Salo Toara, Desa Mario, Kecamatan Baebunta Selatan.
Sementara itu, Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kabupaten Luwu Utara, Muslim Muchtar, mengatakan bahwa banjir di Malangke akibat dari faktor alam.
“Pertama, faktor alam. Intensitas curah hujan yang tinggi dan durasi hujan yang cukup lama menyebabkan wilayah ini rentan terhadap banjir,” jelasnya.
Ia menambahkan, daerah pesisir di Luwu Utara memang kerap menjadi langganan bencana banjir atau hidrometeorologi, sebagaimana dilaporkan oleh BMKG.
“Pesisir wilayah Luwu Utara itu, memang sudah menjadi langanan bencana banjir, sesuai laporan dari BMKG,” pungkasnya. (br)